Flaying News - Merebaknya Corona Covid-19 di Indonesia membuat Jahe banyak diburu masyarakat Indonesia. Rempah-rempah tersebut dipercaya dapat menyehatkan dan juga meningkatkan imunitas tubuh seseorang.
Jahe bisa diolah menjadi berbagai minuman sehat misalnya, jamu, Jahe susu atapun Jahe dengan perpaduan lemon. Jika ingin mendapatkan manfaat langsung dari Jahe agar lebih maksimal, disarankan untuk mengonsumsi Jahe segar ketimbang membeli yang bubuk.
Namun, sayangnya Jahe yang dibeli berlebihan bisa menyebabkan sebagian mudah busuk karena disimpan terlalu lama. Maka, jika ingin mendapatkan Jahe yang masih segar dan berkhasiat, Kamu perlu menyimpannya dengan benar.
Pertama, yang harus diperhatikan sebelum membelinya pilihlah Jahe yang memiliki kulit lebih halus dengan tekstur yang keras. Hindari Jahe yang bertekstur kasar dan terlihat berjamur.
Dilansir dari laman Misskyra, Kamis, (2/4), Jahe segar ditandai oleh permukaan dengan tekstur yang halus dan keras. Hindari Jahe yang bertekstur lunak dan berkerut. Jika sudah membelinya, simpan Jahe di dalam kantung kertas dan disimpan di lemari es. Pastikan juga tidak ada udara dan lembab.
Selain di dalam lemari es, Kamu juga bisa menyimpannya di dalam freezer. Jahe yang beku tidak perlu dicairkan ketika akan diolah. Tapi, Kamu bisa memarutnya jika hendak diolah dengan masakan.
Cara lain untuk menyimpan Jahe adalah dengan mengawetkannya dengan cairan asam. Caranya, dengan mengupas Jahe dan merendamnya dalam air garam yang terbuat dari rempah-rempah dan cuka atau jus lemon. Simpan dalam toples atau wadah kaca dan Jahe akan bertahan selama berminggu-minggu.
Tips lainnya, Kamu juga bisa menghaluskan Jahe dan menyimpannya dalam wadah kedap udara. Lalu, simpan ke dalam freeze agar bisa bertahan beberapa bulan tanpa menghilangkan khasiat dan rasa Jahe.
Sumber : Akurat.co
Komentar
Posting Komentar