Flaying News - Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Jakarta, Bekasi dan Tangerang sejak hari pertama pada 2020 menjadi sorotan utama di seluruh linimasa media. Ancaman penyakit pun mengintai masyarakat yang terdampak banjir, khususnya penyakit kulit.
Paparan genangan air banjir yang terkontaminasi dengan berbagai kuman dan bakteri tak bisa dihindari karena banyak orang yang terpaksa mengarungi banjir untuk menyelamatkan diri maupun barang berharga.
Dirangkum AkuratHealth dari berbagai sumber, genangan air banjir dapat menyebabkan infeksi kulit bakteri dan jamur. Risiko infeksi meningkat dengan cedera traumatis pada kulit dan juga pada orang-orang dengan kondisi tertentu yang mendasarinya, seperti diabetes, insufisiensi vena kronis dan penekanan kekebalan.
Organisme stafilokokus dan streptokokus menjadi bakteri paling umum yang mengganggu kesehatan kulit. Paparan air banjir dikaitkan dengan peningkatan risiko infeksi dari bakteri atipikal seperti vibrio vulnificus dan mycobacterium marinum ketika terpapar ke air asin dan aeromonas saat terpapar air tawar yang terkontaminasi.
Berikut ini beberapa penyakit kulit yang mengintai orang-orang yang terdampak saat banjir melanda.
Infeksi jamur
Genangan air banjir memang sarang berbagai bakteri dan kuman, namun infeksi jamur terjadi karena pengaruh kebersihan kulit yang tak terjaga. Infeksi jamur disebabkan oleh organisme yang menyebabkan maserasi kulit di sela-sela jari kaki.
Iritasi
Sekitar 96 persen korban banjir kerap mengalami iritasi kulit yang membuat mereka gatal-gatal. Iritasi dapat terjadi karena kotoran air banjir yang menempel di kulit tidak dibersihkan dengan sabun dan dibiarkan begitu saja dalam waktu yang lama. Iritasi akan semakin parah jika Kamu terus menggaruknya bagian yang gatal
Dermatitis kontak
Dermatitis kontak terjadi ketika kulit bersentuhan dengan bahan kimia yang menyebabkan reaksi pada kulit, seperti kemerahan, bengkak, atau gatal. Air banjir sering mengandung bahan kimia dari industri rumah tangga yang dapat menyebabkan reaksi seperti itu, ini termasuk pestisida, pemutih dan deterjen.
Eksim juga kerap terjadi di musim hujan dan banjir. Ini adalah dermatitis yang paling umum yang juga menyebabkan maserasi kulit di sela-sela jari kaki. Tapi eksim terjadi akibat kolonisasi bakteri sekunder, yang merupakan turunan dari infeksi jamur.
Manifestasi lainnya
Selain itu, stres psikologis yang terkait dengan peristiwa banjir dapat menyebabkan penyakit kulit primer yang diperburuk dengan psiko-emosional, yang memperburuk penyakit kulit yang sudah ada sebelumnya seperti: dermatitis atopik, alopecia areata, dan psoriasis.
Sumber : Akurat.co
Komentar
Posting Komentar