Langsung ke konten utama

7 Alasan Orangtua Tak Boleh Marahi Anak di Depan Umum

Flaying News - Memarahi anak di depan umum dan orang-orang dekat merupakan perbuatan yang tidak dibenarkan untuk dilakukan oleh orangtua, sekalipun tujuannya untuk mencintai dan merawat mereka agar tumbuh dengan benar.
Saat orangtua merasa bahwa memarahi dan mempermalukan anak di depan umum maupun kerabat adalah tindakan normal, maka itu akan sangat berisiko terhadap mental dan perasaan si anak. 
Jadi, jika Kamu mencoba-coba memarahi anak di depan umum ataupun kerabat maka ketahui akibatnya yang berdampak pada anakmu sendiri. Teruskan membaca mengapa ayah dan ibu tidak boleh mempermalukan anak di depan umum atau kerabat.
1. Anakmu berpikiran hal tersebut sebagai penghinaan 
Bukan hanya orang dewasa saja yang mengerti apa itu penghinaan, anak kecil pun juga demikian. Ketika ayah atau ibu memarahi hingga berkata keras kepada anak-anak, mereka menganggapnya sebagai hal memalukan.
Oleh karena itu, ayah dan ibu hanya perlu berkomunikasi dengan baik kepada anak-anak jika ingin mengajarkan mereka disiplin ketika berbuat hal yang tak sesuai.
2. Memengaruhi kesehatan emosional sang anak
Ketika ayah atau ibu memarahi anak-anak di depan umum dan kerabat, anak-anak mungkin merasa terluka. Memarahi terus-menerus bisa membuat mereka merasa ditolak, sekalipun Kamu sangat mencintainya.
Perasaan yang sudah terluka bisa membuat anak-anak merasa buruk dan menyesal dengan diri mereka sendiri. Daripada memarahi mereka, lebih baik menjelaskan perbedaan antara kebiasaan baik dan buruk dengan cara yang sopan.
3. Ada kemungkinan mengembangkan emosi negatif 
Begitu ayah atau ibu memarahi keras anak-anak di depan umum dan kerabat, ada kemungkinan besar hal itu akan menanamkan rasa takut dan negatif pada mereka.
Anak-anakmu mungkin tumbuh dalam ketakutan dan merasa rendah diri di depan orang lain selain anggota keluarga mereka. Selain itu anakmu mungkin ragu-ragu dan menemukan diri mereka dikelilingi oleh hal-hal negatif.
4. Memungkinkan anak menjadi agresif 
Memarahi dan mempermalukan anak-anak di depan umum dan kerabat dapat membuat anak-anak jadi agresif. Mereka dapat menerapkan perilaku yang sama dengan anggota keluarga, teman, atau pasangan mereka sendiri ketika mereka dewasa. 
Omelan dan penghinaan dapat melahirkan beberapa konflik antara ayah maupun ibu dengan anak-anak. Mereka mungkin menganggap Kamu sebagai orangtua yang menyebalkan.
5. menjadi suara batin anakmu
Anak-anak belajar dari apa yang orangtua mereka praktikkan. Jadi ketika Kamu memarahi dan menghina anak-anakmu di depan orang lain, mereka akan belajar hal yang sama. Mereka mungkin tumbuh dan melakukan hal yang sama dengan teman sebaya mereka, saudara kandung dan sepupu mereka. Perilaku yang sama ini akan mulai tampak normal bagi mereka.
6. Keyakinan rendah bagi anak
Memarahi dengan keras anak, terlebih di depan umum atau kerabat dapat membuat mereka merasa rendah diri dan mungkin sulit mengembangkan harga diri yang rendah ketika mereka tumbuh dewasa. Mereka akan menjadi ragu-ragu dan dalam situasi sulit, mereka mungkin tidak dapat menyatukan diri.
7. Ada kemungkinan anak mengembangkan kebencian bagi kerabat
Karena Kamu telah memarahi anak-anakmu di depan kerabat, mereka mungkin mulai membenci kerabat tersebut. Anak-anak mungkin menganggap mereka sebagai alasan di balik menerima omelan dari orang tua mereka dan itu dapat menimbulkan kesalahpahaman yang besar.
Kebencian tersebut mungkin berlangsung seumur hidup dan sebagai hasilnya mungkin memengaruhi kemampuan berpikir positif untuk orang lain pada anak-anakmu.

Sumber : Akurat.co

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hamdi : Misbakhun terlalu Vokal Pada Kasus Century

Terciumnya aroma 'kriminalisasi' atas  kasus Misbakhun  dirasakan saat ia dibebaskan dari kesalahannya dalam putusan Mahkamah Agung (MA).  Peninjauan Kembali (PK) terkait kasus L/C ( letter of credit ) fiktif perusahaan milik  Mukhamad Misbakhun  di Bank Century yang dikabulkan oleh MA diduga sebagai kriminalisasi hukum oleh penguasa terhadap anggota DPR itu. "Logika bahwa  Misbakhun  telah dikriminalisasi oleh penguasa menjadi masuk akal. Sebab, dengan fakta hukum PK bebas murni di MA, dia bisa bilang bahwa proses hukum yang menimpanya itu merupakan kriminalisasi melalui rekayasa hukum," kata pakar psikologi politik UI, Hamdi Muluk. Misbakhun  sendiri sebelumnya menuding rezim penguasa saat itu telah ikut campur tangan dalam penanganan perkara yang menimpanya di Bareskrim Polri. Misbakhun  dalam akun twitternya mengatakan bahwa " Putusan bebas murni tingkat PK untuk saya jadi bukti bahwa SBY melakukan kriminalisasi hukum terhadap lawan poli

Lutfy Hasan Sangat Menyayangkan Dipolitasinya Kasus Misbakhun

Kasus Misbakhun  yang merupakan anggota DPR, telah membuat sejumlah pihak heran. Pasalnya,  Misbakhun  sendiri adalah salah seorang inisiator Hak Angket Century. Lutfi Hasan Ishaq, yang saat itu menjabat sebagai Presiden PKS mengaku  kasus Misbakhun , yang juga kader PKS, lebih bernuansa politis. "Sejak awal, aroma politisnya sudah tercium. Tuduhan yang disampaikan bahwa  Misbakhun  korupsi itu banyak rekayasanya," kata Lutfi. DPP PKS mengatakan akan membantu  kasus Misbakhun  untuk diselesaikan sebagai kewajiban partai yang menaunginya. Menurut Lutfi, tuduhan kepada  Misbakhun  ini lebih kepada nuansa politis dan bukan murni hukum. Lutfi menyayangkan tuduhan yang dinyatakan oleh Jaksa Penuntut Umum. Menurutnya, tuntutan itu jauh melenceng dari sangkaan awal yang disangkakan kepada insiator Hak Angket Bank Century itu, yakni pemalsuan dokumen atau L/C ( letter of credit ) fiktif. Namun ia juga tak menyangkal kenyataan bahwa hukum tidak seharusnya dii